tulisan ini hasil salah satu LTM di Mata Kuliah MPKT...
Peranan
Teknik Metalurgi dan Material bagi Kemajuan Peradaban di Indonesia
Oleh Maylani Tiarna Riasmin, 1006660200
“The
world without materials is nothing.” Kalimat yang merupakan tema Kunjungan
Industri Teknik Metalurgi dan Material FTUI 2010 tersebut seakan menunjukkan
betapa pentingnya material bagi dunia. Kalimat tersebut tidaklah berlebihan.
Kehidupan manusia memang akan selau berhadapan dengan material. Material dapat
ditemukan di mana saja dan kapan saja. Segala sesuatu yang ada di sekitar kita
adalah material. Bahkan, sejarah membagi peradaban dunia, termasuk Indonesia
berdasarkan material penunjang kehidupan manusia, yaitu Zaman Batu dan Zaman Logam.
Logam merupakan salah satu jenis material. Ilmu metalurgi mempelajari jenis
material ini. Childe (1950) mengungkapkan bahwa pengetahuan metalurgi menjadi
tolok ukur bagi munculnya peradaban. Berbagai kemajuan sepanjang peradaban Indonesia
berkaitan erat dengan perkembangan ilmu metalurgi dan material. Selain itu, engineer adalah seorang yang berusaha membuat
kehidupan manusia menjadi lebih mudah dengan penemuan-penemuannya. Material
merupakan penunjang kehidupan sepanjang peradaban manusia. Oleh karena itu,
Teknik Metalurgi dan Material berperan besar bagi kemajuan peradaban di
Indonesia. Bagaimana bentuk peranan tersebut? Pertanyaan tersebut akan dijawab
dalam tulisan ini.
Sebelum membahas tentang peranan Teknik
Metalurgi dan Material bagi kemajuan peradaban di Indonesia, akan diuraikan terlebih
dahulu beberapa pengertian yang terkait. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), teknik adalah pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang
berkenaan dengan hasil industri (bangunan, mesin). Dengan demikian, teknik
berkaitan dengan membuat sesuatu. Dalam
KBBI, metalurgi berarti ilmu tentang pengerjaan logam secara kimia dan
secara mekanis sehingga dari bijih kemudian diperoleh logam yang berguna.
Sementara itu, material berarti bakal yang akan dipakai sebagai bahan untuk
membuat barang lain. Teknik Metalurgi dan Material adalah penggabungan dari dua
disiplin ilmu, yaitu Teknik Metalurgi dan Teknik Material. Berdasarkan www.engineeringtown.com,
Teknik Metalurgi
adalah bidang ilmu keteknikan yang membahas tentang proses pengolahan mineral
(termasuk pengolahan batubara), proses ekstraksi logam dan pembuatan paduan,
hubungan perilaku sifat mekanik logam dengan strukturnya, proses penguatan
logam serta fenomena-fenomena kegagalan dan degradasi logam. Sedangkan Teknik
Material adalah bidang ilmu keteknikan yang membahas tentang sifat-sifat bahan
dan hubungan antara struktur bahan dan sifatnya serta mempelajari tentang
desain berbagai jenis material (logam, plastik, keramik, komposit) untuk
aplikasi tertentu.
Selain pengertian
yang berhubungan dengan Teknik Metalurgi dan Material, pengertian peranan,
kemajuan, dan peradaban juga perlu dibahas. Dalam KBBI, peranan berarti tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa.
Kemajuan berasal dari kata maju yang artinya menjadi lebih baik. Kemajuan
berarti hal (keadaan) maju. Sedangkan peradaban berarti hal yang menyangkut
sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa. Dari beberapa
pengertian ini, peranan bagi kemajuan peradaban berarti hal yang telah
dilakukan oleh seseorang untuk menciptakan keadaan yang lebih baik bagi unsur-unsur
peradaban.
Sejarah
peradaban Indonesia
dibagi menjadi Zaman Batu dan Zaman Logam. Pembagian ini dilakukan berdasarkan
material penunjang kehidupan yang digunakan pada saat itu. Dari nama pembagian
zaman tersebut, kita dapat melihat dua jenis material, yaitu batu dan logam. Pada Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
dan Zaman Batu Madya (Mesolithikum),
manusia purba Indonesia menggunakan batu sebagai senjata, seperti kapak genggam
dan kapak perimbas yang ditemukan di Pacitan, Jawa Timur. Meskipun pada saat
itu mereka belum mengetahui tentang ilmu material, tetapi mereka telah
mengaplikasikannya dalam membuat batu hingga dapat digunakan sebagai senjata.
Pada Zaman Batu Muda (Neolithikum), terdapat
kemajuan dalam pembuatan batu menjadi senjata. Pada zaman tersebut, manusia
purba telah mengolah batu dengan teknik penghalusan dan pengasahan dengan cara
sederhana. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknik penghalusan
dan pengasahan pada zaman sekarang dilakukan dengan manggunakan mesin. Pada Zaman
Neolithikum dikenal pula pembuatan
tembikar. Manusia mulai mengetahui bahwa tanah liat dapat mengeras ketika
dipanaskan. Teknik Material juga mempelajari hal tersebut. Tanah liat dapat
mengeras jika dipanaskan karena adanya perubahan mikrostruktur pada saat
pemanasan berlangsung. Kemajuan peradaban ditunjukkan di Zaman Batu Besar (Megalithikum) dengan dibuatnya berbagai
bangunan sederhana dari batu, seperti tugu batu dan peti mati. Berbagai
peralatan yang ada pada Zaman Batu menunjukkan bahwa penerapan Teknik Material
telah ada sejak dahuulu meskipun pada saat itu tentu saja belum dikenal Teknik
Material.
Seiring dengan kemajuan teknologi,
manusia menemukan teknik peleburan, pencampuran, dan penempaan logam, yaitu
ketika peradaban Indonesia
memasuki Zaman Logam. Pada zaman ini, manusia mulai menerapkan ilmu metalurgi,
yaitu pengolahan logam. Pengolahan logam merupakan hal dasar yang dipelajari
Teknik Metalurgi. Pengolahan logam di Indonesia mulai dikenal ketika
adanya penguasaan teknologi pengolahan logam campuran antara timah dan tembaga,
yaitu pada zaman Perunggu. Salah satu bukti adanya pembuatan barang dari logam
paduan logam tersebut adalah penemuan nekara perunggu di Bali, Sumbawa, Rote, Leti, Alor, Kei, Papua, Sumatera, dan Jawa.
Hal ini membuktikan bahwa metalurgi berperan penting dalam peradaban manusia.
Seiring dengan kemajuan teknologi, Indonesia memasuki Zaman Besi
ketika mulai dikenal teknik pengolahan logam besi. Akan tetapi, di Indonesia
peralatan yang berasal dari besi tidak banyak ditemukan. Peralatan yang
ditemukan seperti mata kapak, pisau, sabut, dan ujung tombak. Teknik pembuatan
peralatan dari besi lebih maju dibandingkan peralatan dari perunggu. Teknik
pengolahan besi merupakan dasar dalam Teknik Metalurgi karena besi dapat dibuat
menjadi baja yang banyak digunakan untuk membuat berbagai peralatan yang
diperlukan manusia. “Hampir tak ada satupun produk teknologi kita yang tidak
menggunakan unsur besi baik di dalam proses pembuatannya maupun sebagai bagian
dari bahan produk itu sendiri.” (http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/logam-dan-peradaban/)
Indonesia
terus mengalami kemajuan peradaban, khususnya dalam bidang teknologi. Perkembangan
teknologi terjadi seiring dengan perkembangan material, termasuk logam. Teknik
Metalurgi dan Material yang mempelajari pengolahan logam dan desain berbagai
material untuk aplikasi tertentu berperan penting dalam kemajuan teknologi. Kita
dapat menganalisis mulai dari peralatan yang ada di sekitar kita, seperti pisau
dapur, gunting, sendok dan garpu, kabel listrik, serta ban. Teknik metalurgi
dan material mempelajari pembuatan benda-benda tersebut. Untuk membuat
benda-benda tersebut, kita perlu mengetahui sifat-sifat material. Sebagai
contoh, stainless steel digunakan
untuk membuat pisau dan gunting karena stainless
steel dapat ditempa hingga tajam dan memiliki ketahanan terhadap korosi.
Begitu pula untuk membuat sendok dan garpu dengan menggunakan stainless steel. Sendok dan garpu dibuat
dari logam dengan proses casting dan stailess steel dipilih karena ketahanan
terhadap korosi. Sifat tembaga yang dapat menghantarkan panas mendasari
penggunaannya sebagai kabel listrik. Demikian pula dengan ban. Karet digunakan
untuk membuat ban karena memiliki sifat kuat dan elastis.
Pisau dapur, gunting, sendok dan garpu,
lampu, serta ban merupakan beberapa peralatan yang dapat memudahkan aktivitas
manusia. Gunting dapat memudahkan kita untuk memotong sesuatu. Dengan adanya
gunting, kita dapat memotong kertas dengan mudah dan hasil sesuai keinginan
kita. Sendok dan garpu dapat kita gunakan sebagai alat makan. Kabel listrik
digunakan untuk menghantarkan arus listrik ke peralatan elektronik. Sedangkan
ban digunakan dalam pembuatan sepeda ataupun mobil sehingga dapat berjalan
dengan mudah. Pembuatan benda-benda ini tidak terlepas dari ilmu metalurgi dan
material.
Selain benda-benda sederhana, Teknik
Metalurgi dan Material juga berperan dalam pembuatan peralatan yang lebih
modern, seperti mobil, pesawat terbang, komputer, dan handphone. Meskipun benda-benda tersebut tidak ditemukan oleh orang
Indonesia, alat-alat tersebut
sangat berpengaruh bagi masyarakat Indonesia. Indonesia juga mulai memproduksi
benda-benda tersebut, meskipun masih bergantung pada impor dari luar negeri.
Pembuatan benda-benda tersebut menggunakan teknik yang lebih rumit dan material
yang lebih kompleks. Komponen-komponen dari benda-benda tersebut menggunakan
material dan logam sesuai dengan sifat yang dibutuhkan. Komponen mobil sebagian
besar terbuat dari baja, pesawat terbang terbuat dari aluminium, sedangkan
komponen komputer dan handphone
terbuat dari material semi konduktor. Akan tetapi, material tersebut bukanlah
satu-satunya material yang digunakan. Pembuatan benda-benda tersebut
menggunakan beberapa jenis material sesuai dengan sifat yang diperlukan pada
bagian tertentu.
Adanya material-material baru yang
ditemukan oleh sarjana Teknik Metalurgi dan Meterial menjadikan pembuatan
produk menjadi lebih efektif dan efisien. Contoh pengembangan material adalah
pembuatan komposit. Komposit merupakan kombinasi dua jenis material atau lebih
dengan mengambil karakteristik terbaik dari masing-masing material. Sekarang
ini sedang dikembangkan penggunaan komposit untuk membuat pesawat terbang.
Sifat yang ringan dan mudah dibentuk, serta harga yang lebih murah dibandingkan
aluminium menjadi dasar penggunaan komposit sebagai bahan dasar pembuatan
pesawat terbang. Teknik Metalurgi dan Material berjasa dalam penelitian
mengenai pengembangan teknologi tersebut.
Berdasarkan informasi dari www.bppt.go.id,
sejak tahun 2003 Pusat Teknologi Material (PTM) BPPT telah melakukan
pengembangan biomaterial untuk aplikasi kesehatan. Biomaterial merupakan jenis material
baru yang dikembangkan oleh sarjana Teknik Metalurgi dan Material. Dalam proses
pengembangan teknologi tersebut, BPPT telah melakukan uji toksisitas dan
biokompatibilitas hidroksiapatit (HA) berbahan mineral alam (batu gamping dan
koral) untuk bone filler (pengisi
tulang), mendesain dan membuat komponen pelat implant berbasis stainless steel sebagai bone substitute (pengganti tulang),
serta mendesain proses pembuatan semen tulang Polymethylmethacrylate
(PMMA) sebagai bone cement (semen
tulang). Pengembangan ini merupakan aplikasi Teknik Metalurgi dan Material.
Kita telah melihat berbagai peranan
Teknik Metalurgi dan Material bagi kemajuan peradaban Indonesia, bahkan mulai dari Zaman
Prasejarah. Jika Tidak ada Teknik Metalurgi dan Material, maka Indonesia
tidak dapat membuat teknologi-teknologi baru dengan menggunakan berbagai
material yang tersedia di alam. Jika tidak ada Teknik Metalurgi dan Material,
maka Indonesia
tidak dapat membuat alat-alat pendukung kehidupan yang banyak terbuat dari
logam. Kemajuan peradaban Indonesia
bergantung pada perkembangan material. Perkembangan material memerlukan peranan
Teknik Metalurgi dan Material. Jadi, tanpa peranan Teknik Metalurgi dan Material, Indonesia
tidak akan mengalami kemajuan peradaban seperti sekarang ini.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa Teknik Metalurgi dan Material berperan besar bagi kemajuan
peradaban di Indonesia. Peranan tersebut khususnya dalam perkembangan
teknologi. Teknik Metalurgi dan Material mempelajari pengolahan logam dan
material lain untuk aplikasi tertentu. Mulai dari Zaman Prasejarah, Indonesia
telah mengaplikasikan ilmu metalurgi dan material. Pada masa sekarang, Teknik
Metalurgi dan Material berperan dalam penemuan material-material baru untuk
pembuatan teknologi mutakhir. Jadi, Teknik Metalurgi dan Material sangat
berkontribusi bagi kemajuan peradaban Indonesia, baik dahulu, sekarang,
maupun di masa mendatang.
DAFTAR
PUSTAKA
Alfian, Magdalia, Nana Nurliana Soeyono, dan Sudarini
Suhartono. 2007. “Sejarah untuk SMA dan
MA Kelas X”. Jakarta:
Esis.
Anonim. “Why I Choose Metallurgy dan Materials.” http://omahkeong.blogdetik.com/2009/10/16/why-i-choose-metallurgy-and-materials/
(jam 22.27 tanggal 13 Desember 2010).
BPPT. “Pengembangan Bio Material Uuntuk Kemajuan
Teknologi Kesehatan Nasional.” http://www.bppt.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=358:pengembangan-bio-material-untuk-kemajuan-teknologi-kesehatan-nasional&catid=58:teknologi-material
(jam 12.19 tanggal 14 Desember 2010).
http://www.engineeringtown.com/home/teenagers/index.php?option=com_content&view=article&id=90&Itemid=78
(jam 08.20 tanggal 21 Oktober 2010).
Pusat Bahasa Indonesia. 2001. “Kamus
Besar Bahasa Indonesia.” Jakarta: Balai Pustaka.
Ratna, dkk. “Logam dan Peradaban.” http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/logam-dan-peradaban/
(jam 11.29 tanggal 14 Desember 2010).
Terimakasih infonya sangat bermanfaat
BalasHapusjangan lupa kunjungi web kami
www.ppns.ac.id